CERITA SEUSAI PERJALANAN (3)

 APAKAH ARTI PERTEMUAN?

"Menunggu orang berharga di balik waktu yang sangat berharga"


Setelah menunggu lama hari-hari panjang telah dilewati 2 minggu bertemu, sebelum kendaraan ku jauh melesat jauh ke arah Kwitang aku berbincang banyak dengan rimba, perjuangan kami berdua terhenti seketika yang dikritik tidak panik, tujuanku di hari itu hanya untuk menyadarkan atau mungkin meluruskan pandangan terhadap kondisi lembaga pada saat itu kepada teman teman sekitar, karena aku dan rimba mempunyai keresahan yang sama yang seharusnya keresahan kami berdua dirasakan oleh teman-teman sekitar dan ternyata aku dan rimba gagal untuk melakukan semua itu surat cinta nya sudah tersebar, tetapi nalar nalarnya tidak sadar Apa mungkin kata-kataku yang kurang menggelitik aku dan rimba telah memutuskan untuk bergerak di bawah dahulu dan memastikan kami berdua bisa berjuang bersama di dalam sistem, setelah berbincang cukup lama sampai sampai senja menyerang, aku melesat jauh ke arah kwitang untuk memenuhi janji yang telah terucap kepada rona, seperti biasa mencium tangan kepada pak sulaiman bentuk hormat ku kepada orang yang lebih tua, langsung tiba tiba keluar kata kata yang tidak aku harapkan ternyataa "Rona sudah pergi dari 10 menit yang lalu" ucap pak sulaiman dan rona menitipkan buku yang aku ingin beli itu yang berjudul AKU sudah berada di pak sulaiman, "ini mas bukunya dari rona" ucap pak sulaiman sambil menyodorkan buku, "rona nya pergi kemana pak?" Ucap diriku, tadi si dia bilang iaa ingin pergi dulu sebentar katanya si balik lagi tapi udh dari tadi belum balik balik di tunggu aja mas, emng mas merah kangen banget apa?" Ucap pak sulaiman masih sama seperti biasa bercanda, "aduh telat nih sayaa padahal saya udh mencoba untuk menghargai waktu pak" ucap diriku, "yaa di tunggu ajaaa sambil bacaa dan lihat lihat" ucap pak sulaiman, aku hendak keluar membeli kopi dan juga tembakau sambil menunggu rona datang ke toko pak sulaiman, setiba nya aku kembali aku dengan spontan tersenyum sendiri dan ternyata rona kembali ketika aku melihat nya dan ia membalas melihat ku, "ehh ronaaa baruu dateng yaa?" Ucap ku sambil bercanda padahal sudah tau dia sampai lebih dulu, "ihh engga bukannya aku dluan yaaa" ucap rona, "ehh iyaaa mas merah gimana sii mas kan tdi yang nungguin ronaaa", mendengar pak sulaiman berbicara seperti itu ronaa terlihat senyum di balik masker nyaa, "iyaaa pak emang saya nungguin rona, kann karena waktu sangat berharga jika yang di tunggu juga berharga" ucap diriku sambil bercanda, "aahh mas merahhh bisaaa ajaa" ucap pak sulaiman, mendengar aku berbicara seperti itu rona hanya tersenyum dan ketawa kecil seperti biasa di balik masker nya, lalu ku ambil Buku yang berjudul AKU dari setumpukan banyak nya buku di toko pak sulaiman setelah berbincang lamaa aku melihat rona di telpon oleh seseorang dan ternyata orang tersebut adalah mamah nya rona, akhirnya rona pamit ke aku dan juga pak sulaiman dan aku, karena memang niat awalku hanya untuk bertemu rona saja sembari mengambil buku AKU yang sebelum nya di rona di lihat juga waktu sudah pukul 18.30 WIB akhirnya aku memberanikan diri untuk menawarkan rona pulang bersama padahal aku belum tauu rumah nya dimana, seketika aku pamit kepada pak sulaiman dan memasukan buku ke dalam tas dan berjalan cepat ke arah rona, "neng nya pulang naik apa? Bahaya tau sendirian perempuan di dalam keramaian mending sama merah aja tenang ajaa sesuai titik koo" ucap ku seperti biasa sambil bercanda, dan pada akhirnyaa setelah berfikir sekitar 1 menit ia juga sepertinya terlihat sedikit takut melihat perawakan ku yang kurang rapih akhirnya iiaa memutuskan untuk pulang dengan ku, jantung ku berdebar kencang tidak seperti biasanyaa akuu cukup maluu karena belum siap dan berfikir kira kira apaa yaa nanti yang di bicarakan di motor, akhirnyaa akuu menyalakan unggas tua ku dan kami pulang bersama dan ronaa sampai kepada tempat terakhirnya dan tempat awal ia berada yaitu rumah... 


Dalam perjalanan akuu melihat banyak sekali kesenjangan sosial yang terjadii, di balik banyak manusia manusia yang lelah, letih juga capai selepas mencari materi akuu masih melihat manusia yang mencari makann di pinggiran jalan lalu tertidur di dalam becak nyaa, aku jadi berfikir apakah ini akan terus ada dan tidak bisa hilang? Setau aku dari zaman Presiden Soekarno pun seperti ini.... tapi sayang ketika aku melihat kondisi sosial yang seperti ini aku melihat diriku tidak bisa berbuat apa apaa, tibaa di kosan akuu membuka bukuu tulisan kuu sambil menulis sedikit pengalaman kuu berkendara bersama ronaa, ronaaa wanita berparas cantik lahir di kota bekasi di balik wajah cantik nya selalu saja menggunakan masker "aku tidak tauu kenapa ia selalu menggunakan masker apa mungkin iaa takut pandemi? tapi yang aku tau di balik masker tersebut tersimpan senyum manis nyaa" dan sepertinyaa iaa menyukaii Boy band korea karena aku melihat ketika iaa setadi mengangkat telpon dari mamah nyaa ada foto orang korea yang aku sendiri pun tidak tauu siapa itu dan yang pasti ia juga menyukai warna ungu karena masker dan jugaa pakaian nyaa intrik berwarna ungu...selepas menulis sedikit pengalaman berkendara dengan ronaa aku membuka tas dan ternyataa di dalam tas ku terdapat 2 buku, "akhh aku lupaa buku Sepotong Senja Untuk Pacar Ku masih berada dengan kuu" ucap dalam hati, pada akhirnya aku memutuskan untuk kembali ke kwitang esok hari dan bertanya pak sulaiman mengenai nomor telpon rona dan aku berfikir jika langsung kembali datang ke rumah nya esok hari bisaa bisa aku nyasar kemana mana karena aku yang belum terlalu hafal jalanan disini.. (CERITA INI BELUM USAI)

Komentar

Postingan Populer